A. Tentang gigi Susu
Gigi susu merupakan gigi sementara yang akan mengalami pergantian dengan gigi permanen atau gigi dewasa. Gigi susu ini pada umumnya tumbuh ketika anak berusia antara 6 bulan hingga 2 tahun.
Walaupun demikian ada juga bayi yang mulai tumbuh gigi kurang dari usia 6 bulan. Ketika anak berusia antara 6-7 tahun gigi seri dewasanya mulai tumbuh secara bertahap dan umumnya berakhir ketika gigi geraham dewasa tumbuh di antara usia 12-13 tahun, walaupun ada juga tidak mengalami tumbuhnya geraham paling belakang walaupun usianya sudah dewasa.
Peralihan antara gigi susu dan gigi dewasa mau tidak mau harus melalui proses tanggalnya gigi susu, karena harus ada ruang bagi gigi dewasa. Dalam proses ini, setiap anak terpaksa harus mengalami peristiwa “cabut gigi”.
Tidak banyak yang tahu jika mengamati perkembangam gigi susu anak sangat penting untuk peerkembangan mereka hingga dewasa. Dimulai dari kemunculan kemunculan gigi susu, lalu kemudian tanggal, dan akhirnya tumbuhnya gigi permanen, semua proses tersebut jika gigi dirawat dengan baik, maka akan berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang anak.
Perkembanga gigi anak dimulai dari proses tumbuh gigi susu atau yang populer disebut dengan teething. Proses tumbuh gigi atau teething ini secara spesifik dikenal sebagai proses gigi susu bayi mulai muncul dan keluar dari gusi anak. Meski sebenarnya, pertumbuhan gigi sudah mulai bahkan saat bayi masih berupa janin dalam kandungan.
Proses teething terjadi karna pada saaat bayi berada di usia tumbuh gigi, tubuh mengeluarkan zat kimia yang merangsang pemisahan gusi dengan gigi. Proses ini memunginkan gigi susu tumbuh terus dan munculke permukaan gusi. Ini semua adalah proses yang normal.
B. Alasan Yang Tepat Untuk Mencabut Gigi Susu
1. Ketika gigi susu goyang
3. Ketika gigi susu mengalami karies
C. Cara Kerja Pencabutan Gigi Anak
D. Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Pencabutan Gigi Anak
Gigi susu merupakan gigi sementara yang akan mengalami pergantian dengan gigi permanen atau gigi dewasa. Gigi susu ini pada umumnya tumbuh ketika anak berusia antara 6 bulan hingga 2 tahun.
Walaupun demikian ada juga bayi yang mulai tumbuh gigi kurang dari usia 6 bulan. Ketika anak berusia antara 6-7 tahun gigi seri dewasanya mulai tumbuh secara bertahap dan umumnya berakhir ketika gigi geraham dewasa tumbuh di antara usia 12-13 tahun, walaupun ada juga tidak mengalami tumbuhnya geraham paling belakang walaupun usianya sudah dewasa.
Peralihan antara gigi susu dan gigi dewasa mau tidak mau harus melalui proses tanggalnya gigi susu, karena harus ada ruang bagi gigi dewasa. Dalam proses ini, setiap anak terpaksa harus mengalami peristiwa “cabut gigi”.
Tidak banyak yang tahu jika mengamati perkembangam gigi susu anak sangat penting untuk peerkembangan mereka hingga dewasa. Dimulai dari kemunculan kemunculan gigi susu, lalu kemudian tanggal, dan akhirnya tumbuhnya gigi permanen, semua proses tersebut jika gigi dirawat dengan baik, maka akan berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang anak.
Perkembanga gigi anak dimulai dari proses tumbuh gigi susu atau yang populer disebut dengan teething. Proses tumbuh gigi atau teething ini secara spesifik dikenal sebagai proses gigi susu bayi mulai muncul dan keluar dari gusi anak. Meski sebenarnya, pertumbuhan gigi sudah mulai bahkan saat bayi masih berupa janin dalam kandungan.
Proses teething terjadi karna pada saaat bayi berada di usia tumbuh gigi, tubuh mengeluarkan zat kimia yang merangsang pemisahan gusi dengan gigi. Proses ini memunginkan gigi susu tumbuh terus dan munculke permukaan gusi. Ini semua adalah proses yang normal.
B. Alasan Yang Tepat Untuk Mencabut Gigi Susu
1. Ketika gigi susu goyang
Apabila gigi susu goyang, itu pertanda gigi tersebut sudah harus segera dicabut. Ketika menghadapi situasi seperti ini, kita tidak perlu terburu-buru membawa anak ke dokter gigi.
Kita dapat ‘mencabut’ sendiri gigi tersebut. Caranya, goyangkan gigi tersebut setiap hari. Bila kondisi gigi dan mulut secara keseluruhan aman dan tinggal sedikit bagian yang menempel, kita bisa membantu mencabut gigi tersebut dengan menggunakan kapas dingin.
Atau membiarkan gigi tersebut copot secara alami, sehingga peristiwa itu yang tidak menimbukan trauma pada anak.
Namun bila kita memutuskan untuk mendapat bantuan dokter gigi, tentu hasilnya lebih baik dan masalah gigi goyang itu bisa lekas selesai.
2. Ketika gigi susu kesundulan
Bila ada bagian dari gusi anak yang memutih, dan mungkin tajam bila diraba, itu merupakan salah satu tanda gigi dewasa telah siap untuk keluar.
Pada kondisi ini, meskipun gigi susu masih melekat sempurna dan kuat pada gusi, ada baiknya kita berkonsultasi pada dokter gigi dan meminta pertimbangan dokter untuk mencabut gigi susu.
Hal ini dilakukan agar gigi dewasa kelak tumbuh dengan baik, rapi dan sempurna.
Pada anak yang telah berusia 7 tahun ke atas yang memiliki gigi karies (gigi berlubang), terutama pada gigi seri, pencabutan gigi bisa tetap dilakukan meskipun gigi dewasa belum terlihat tanda-tanda segera muncul.
Karies pada gigi bisa mengakibatkan saraf gigi menjadi rusak. Kerusakan ini bisa mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan gigi dewasanya kelak.
Untuk menghindari kerusakan pada gigi dewasa, mencabut gigi susu anak yang sudah mengalami karies bisa Anda pertimbangkan setelah berkonsultasi dengan dokter gigi.
C. Cara Kerja Pencabutan Gigi Anak
Tindakan gigi dimulai dengan konsultasi menyeluruh dengan dokter gigi. Karena kebanyakan anak-anak cenderung sungkan untuk bertemu dengan dokter gigi, konsultasi biasanya dilakukan untuk memberikan hubungan yang baik antara dokter gigi dan pasien anak, untuk memperoleh kepercayaannya. Orang tua juga diberikan instruksi untuk menyiapkan anaknya sebelum tindakan dilakukan. Kemudian, pengambilan gambar santir menggunakan sinar-X yang akan memberikan gambaran tidak hanya pada gigi yang rusak, tetapi juga kondisi akarnya dan kondisi gigi di sekitarnya. Melalui gambar ini, dokter gigi dapat mengidentifikasi solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan masalahnya.
Selama tindakan dilakukan, anak-anak mungkin akan diberikan zat sedatif, tergantung dari apakah anak tersebut masih takut atau tidak. Penting bagi dokter gigi untuk sabar dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi emosional dan mental anak tersebut.
Bius lokal juga akan diberikan sebelum pencabutan gigi untuk membuat daerah yang akan dicabut agar menjadi mati arasa dan mengurangi rasa tidak nyaman. Dalam kasus pembedahan, seperti untuk pengangkatan gigi geraham bungsu, bius total mungkin akan diberikan.
Untuk pencabutan gigi sederhana, alat kedokteran gigi yang disebut elevator akan digunakan untuk melonggarkan gigi dari rongganya sebelum diangkat menggunakan sepasang forceps (tang untuk mengangkat gigi). Pendarahan mungkin akan terjadi, tetapi biasanya akan berhenti setelah 24 jam setelah tindakan. Dalam kasus pencabutan gigi geraham bungsu, gusi di sekitar gigi akan dirobek, agar dokter gigi mendapatkan penglihatan yang cukup untuk mencabut gigi tersebut. Dalam beberapa kasus tertentu, gigi yang akan diangkat mungkin akan dihancurkan dalam beberapa bagian sebelum dicabut. Ini biasanya dilakukan bila gigi tersebut tersebut tertutup oleh tulang. Luka yang ada kemudian akan dijahit. Kemudian, pasien akan diberikan antibiotik selama 5 sampai 7 hari untuk mencegah terjadinya infeksi. Pasien juga diharapkan untuk melakukan kunjungan lanjutan seminggu setelah tindakan dilakukan, untuk melakukan pengangkatan jahitan dan agar dokter gigi dapat memeriksa kondisi dan pemulihan luka.
D. Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Pencabutan Gigi Anak
Anak-anak dapat menunjukkan komplikasi seperti pada pasien orang dewasa, seperti rasa tidak nyaman, rasa sakit, dan pendarahan. Terkadang, gusi juga mungkin terkena infeksi.
Pengalaman anak-anak juga dapat memberikan pengaruh emosinal dan mental, dan beberapa di antaranya mungkin merasakan trauma pada pengalaman tersebut dan akan menghindari dokter gigi setelah dewasa nanti.