Sunday, November 3, 2019

penyuluhan cara menggosok gigi pada anak


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Sasaranmerupakan manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Sasaranmemiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, mereka seolah-olah tidak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. Sasaranbersifat egosentris, dan memiliki rasa ingin tahu secara alamiah. Sasaranmerupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, memiliki daya perhatian pendek, dan memiliki masa yang paling potensial untuk belajar, maka dari itu upaya pendidikan untuk kesehatan sasaranmelalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas sangat penting karena akan sangat membantu sasarandalam tumbuh kembangnya ke masa depan. Sasaranyang sehat merupakan akar dari pertumbuhan generasi muda yang kuat dan unggul untuk mengisi pembangunan suatu Negara. Faktor yang kondusif untuk kesehatan sasaranke masa depan adalah dengan upaya pendidikan kesehatan sasaransejak dini (Sujiono, 2009). 

 Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan atas sasaranuntuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap atau permanen didalam kebiasaan tingkah laku, pikiran dan sikap seseorang anak.Kualitas pendidikan untuk sasaranberkaitan erat dengan sumber daya manusia yang berkualitas pula.Sumber daya manusia yang berkualitas adalah yang memiliki jasmani dan rohani yang sehat. Upaya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat antara lain dengan melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (Sujiono, 2009). 

 Pentingnya perilaku menggosok gigi dengan benar haruslah diajarkan sejak dini, karena perilaku menggosok gigi yang salah akan berdampak terhadap kesehatan gigi dan mulut seseorang, salah satu dampak yang ditimbulkan adalah karies gigi (Wiradona et all., 2013). Saat ini sekolah-sekolah di Indonesia sudah memberikan pendidikan mengenai cara menggosok gigi melalui program UKGS yang sudah berjalan sejak tahun 1951 (Kemenkes, 2012).

 Membersihkan gigi minimal 2 kali sehari perlu dijalani anak-anak. Dengan harapan ia akan mampu menjga kesehatan giginya. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu cara meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar pintu masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang menyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Menggosok gigi minimal du kali sehari, yakni setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Pada waktu tidur, produksi air liur berkurang sehingga menimbulkan suasana asam di mulut. Jika saat itu ada sisa-sisa makanan di gigi, mulut semakin asam dan kuman pun akan tumbuh subur dan membuat lubang pada gigi. Dengan menggosok gigi yang baik dan benar minimal dua kali sehari, siat asam ini bisa di cegah. 

 Anak-sasarantidak peduli dengan kesehatan giginya dan selalu merasa kegiatan menggosok gigi tidak menyenangkan, kurangnya pengetahuan cara menggosok gigi yang baik dan benar. Rasa kantuk di malam hari juga menyebabkan sasaranmalas menggosok giginya sebelum tidur. Oleh karena itu konsep kebersihan diri harus mulai ditanamkan sedini mungkin. Salah satu yang harus mulai dibiasakan adalah menggosok gigi dua kali sehari, pagi dan malam hari. Kebiasaan ini wajiditanamkan agar sasaranrajin membersihkan giginya. Kegiatan menggosok gigi ini terbukti mengurangi kerusakan gigi pada anak. 

 B. Tujuan 

 1. Tujuan umum
Sasaran mampu mengetahui tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar.
2. Tujuan khusus
 a. Pengertian menggosok gigi
 b. Waktu yang tepat menggosok gigi
 c. Manfaat menggosok gigi
d. Cara menggosok gigi
e. Akibat tidak menggosok gigi
 BAB II 
 PEMBAHASAN
 A. Definisi video

 Video adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak yang merupakan paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya (Hujair, 2009). Pesan yang disajikan video dapat berupa fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif (misal cerita) dapat pula bersifat informatif, edukatif, maupun intruksional. Video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, dan mempengaruhi sikap. (Kustandi, 2011). B. Keuntungan media video Menurut Majid (2006),

 Beberapa keuntungan yang didapat jika penyuluhan yang disajikan dalam bentuk video antara lain:

a. Lebih menarik dan lebih mudah dipahami
b. Dengan video seseorang dapat belajar sendiri
c. Dapat diulang pada bagian tertentu yang perlu lebih jelas d. Dapat menampilkan sesuatu yang              detail
e. Dapat dipercepat maupun diperlambat
f. Memungkinkan utuk membandingkan antara dua adegan berbeda diputar dalam waktu bersamaan g. Dapat digunakan sebagai tampilan nyata dari suatu adegan, suatu situasi diskusi, dokumentasi, promosi suatu produk, interview, dan menampilkan satu percobaan yang berproses.

 C. Vidio lagu MOGIGO (Menggosok Gigi Dengan Lagu)

 Dalam vidio MOGIGO ini adalah melakukan demonstari tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar serta waktu yang tepat untuk menggosok gigi. Dalam demonstrasi tersebut alat dan bahan yang digunakan adalah alat pendukung penyuluhan tentanng taca menggososk gigi yang baik dan benar seperti, sikat gigi, pantum/model gigi, pasta gigi serta gelas kumur. lagu yang digunakan dalam media vidio MOGIGO ini t adalah lagu yang dapat menarik perhatian sasarandengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak. . Bukan hanya itu gerakan demonstrasi dalam media vidio MOGIGO (Menggosok Gigi Dengan Lagu) juga dapat menarik perhatian sasarananak. 

 D. Pelaksanaan

 Kegiatan ini dilaksanakan selama selama tuju hari dengan beberapa tahap antara lain:

 1. Tahap pertama
 tahap ini adalah tahap pertama kali bertemu dengan sasaran, tahap ini juga dilakukan pendekatan terhadap sasaran dengan cara penyulu seoalah menjadi anak-sasaranseperti yang dilakukan sasaranpada umumnya agar sasaran dapat merespon kehadiran penyulu dengan senang hati. Sembari itu penyulu juga menyampaikan apa yang akan dilakukan selama tuju hari melakukan kegiatan penyuluhan. Penyulu juga menyampaikan akhir dari kegiatan bahwa akan ada doorprize yang diberikan oleh penyulu terhadap sasaran sebagai tanda terimakasih oleh penyuluh karna bersedia menjadi sasaran penyuluh. Selain itu penyulu juga melakukan pertanyaan kepada sasaran tentang cara menggosok gigi dan waktu menggosok gigi sebagai data awal penyuluh. Setelah itu sasaranmenjawab pertanyaan penyululuh, maka penyuluh melakukan pemberian materi tentang tata cara menggosok gigi yang baik dan benar serta waktu yang tepat menggosok gigi. Setelah itu penyuluh melakukan evaluasi terhadap sasarantentang materi yang telah disampaikan sebagai data awal melakukan penyuluhan.

 2. Tahap kedua
 Tahap ini penyuluh kembali melakukan penyuluhan terhadap anak, tahap ini berbeda dengan tahap sebelumnya, yaitu mengadakan alat pendukung penyuluhan seperti media pantom atau medel gigi, sekat gigi dan media vidio MOGIGO (Menggosok Gigi Dengan Lagu). Tahp ini juga penyulu memberikan draf tabel evalusi selama 7 hari kepada orangtua sasaran untuk mengisi atau melakukan ceklis pada tabel tersebut jika sasaranmenggosok gigi sesui dengan instruksi yang telah berikan oleh penyuluh. Hal ini dalah sebagai bukti perbandingan antara tahap pertama dan tamah kedua ini. 

 3. Tahap ketiga 
 Tahap ini adalah tahap terakhir bagi penyluh yang dilakukan yaitu melakukan evaluasi dari instruksi pada tahap kedua yang disampaikan oleh penyuluh terhadap sasaran. Tahap ini juga penyuluh melakukan pemberian doorprize sebagaimana yang telah disampaikan pada tahap pertama. 

BAB III 
 HASIL

1. Tahap pertama 
 Tahap ini penyuluh mendapat gambaran setlah dilakukan penyuluhan tahap pertama yaitu sasaran kurang merespon kehadiran penyulu, kemudian hasil evalusi pada tahap ini sasan tidak kurang menarik perhatiannya terhadap materi yang disampaikan penyuluh sehingga jawaban sasarandari pertanyaan penyuluh itu kuran 

 2. Tahap kedua Setelah melakukan pemutaran media vidio MOGIGO (Menggosok Gigi Dengan Lagu) ini terhadap sasaranyang menjadi sasaran penyuluh. Penyuluh memberikan pertanyaan terhadap sasaranyang menjadi sasaran penyuluh tentang pendapat media vidio MOGIGO (Menggosok Gigi Dengan Lagu) yang telah ditampilkan oleh penyuluh dan jawaban sasarantersebut adalah bagus kak. Dengan jawaban sasarantersebut penyuluh dapat menggambarkan keadaan pre-post kegiatan pemutaran media vidio MOGIGO (Menggosok Gigi Dengan Lagu) tersebut: 
 a. Pre 

1. Sasarantersebut tidak sepenuhnya fokus pada materi yang telah disampaikan oleh penyuluh tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar serta waktu yang tepat untuk menggosok gigi. Hal ini didasari bahwa sasaranmasi melakukan gerakan yang membuat dirinya tidak fokus.
2. Sasarantidak begitu tertarik terhadap materi yang telah diberikan oleh penyuluh 
3. Mimik muka sasarantersebut seiring berjalannya waktu penyampainyan materi oleh penyuluh, seolah membosankan.

 b. post 
 1. Sasaranterlihat fokus dalam menyaksikan media vidio MOGIGO (Menggosok Gigi Dengan Lagu) tersebu. 
2. Gerakan refleks yang terjadi pada sasaranseolah ingin mengikuti gerakan yang ada pada media vidio MOGIGO (Menggosok Gigi Dengan Lagu) tersebu. 
3. Sasarantersebut ingin diputarkan kembali atau diulang hal ini dapat di simpulkan sasarantertarik dengan media vidio MOGIGO (Menggosok Gigi Dengan Lagu) tersebu. 
4. Sasaranantuasias mendengarkan materi yang diulang kembali oleh penyulu tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar serta waktu yang tepat untuk menggosok gigi Pasca pemutarah media vidio MOGIGO (Menggosok Gigi Dengan Lagu) tersebu. 

3. tahap ketiga 

 Pada tahap ini dilakukan evaluasi kepada sasaran tentang impementasi menggosok gigi dua kali sehari semalam dengan waktu setelah sarapan dan sebelum tidur.hasil yang didapatkan dari imflementasi tersebut adalah ada peningkatan dari sebelumnya, dari informasi yang telah disampaikan oleh orang tua sasaran bahwa sasaran ini jarang melakukan gosok gigi, setelah dilakukannya kegiatan penyuluhan individu ini ada peningkatan bahwa dari waktu yang telah diberilkan, sasaran hampir setiap pagi setelah sarapan dan sebelum tidur menggosok gigi sesuai dengan instruksi penyuluh. Setalah dilakukan evaluasi penyuluh memberikah droopreze terhadap sasaran sesuai yang telah dijanjikan pada awalnya, sebagi tanda terimakasih bersedia menjadi sasaran dalam penyuluhan individu.


 BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan

Usaha kesehatan sekolah (UKS)adalah salah satu upaya membina dan mngembangkan kebiasaan hidup yang sehat yang di lakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah. 
Perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah. Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang. Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Sumantri, M. (2007) peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun masih diperlukan faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (head, heart, hand dan health). 

B. Kritikan dan saran 

Dalam hal mencoba penyusunan makalah “Unit Kegiatan Sekolah (UKS)”.Kami sangat mengharapkan kritikan, saran, dan partisivasi yang membangun kepada kami, agar penyusunan makalah ini bisa lengkap seperti yang kami dan ibu harapkan. . Hendak nya semua teman-teman dari Studi ilmu keperawatan leting 2008 Abulyatama aceh, dapat mengetahui Unit Kegiatan Sekolah dan mengaplikasikan ke kawan-kawan yang lain. 

 DAFTAR PUSTAKA 
 Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan SasaranUsia Dini. Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang. Effendy, Nasrul (1998), dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, editor, Yasmin Asih - Ed 2 – Jakarta : EGC Mubarak, Wahid Iqbal & Chayatin, Nurul(2009) , ilmu kesehatan masyarakat : teori dan aplikasi, Jakarta : Salemba Medika Departemen Kesehatan. (2008). Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah. Jakarta: Departemen Kesehatan. Sumantri, M. (2007). Pendidikan Wanita. Dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S. dan Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Handbook.. Bandung: Pedagogiana Press (Halaman 1175 – 1186). Depkes RI. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.http://bankdata.depkes.go.id https://www.labsmk.com/2017/08/laporan-penyuluhan-cara-menggosok-gigi.html http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4396/1/Fanny%20Asfany%20Imran.pdf  


0 comments:

Post a Comment